Breaking News
Loading...
18 Januari 2008

BERKUMUR ANTISEPTIK JANGAN TIAP HARI

05.51
Bau mulut atau halitosis merupakan hasil metabolisme dari kuman rongga mulut dan sisa-sisa makanan, berupa gas yang disebut Volatile Sulfur Compound (VSC). Gas ini terdiri atas zat hidrogen sulfida, metil merkaptan, dimetil disulfida, dan dimetil sulfida. Zat-zat tersebut selalu dihasilkan dalam proses metabolisme dari bakteri atau flora normal rongga mulut. Jadi, VSC ini dalam keadaan yang normal pasti ada pada rongga mulut semua orang. Peningkatan aktivitas VCS itu bisa terjadi karena rendahnya kadar oksigen di dalam rongga mulut, yaitu saat produksi air ludah (saliva) menurun. Bisa juga karena adanya karang gigi atau gigi berlubang (karies). Ada beberapa jenis bakteri di dalam mulut yang berperan besar "memproduksi" bau mulut, di antaranya Treponema denticola, Prophyromonas ginggivalis, dan Bacteriodes forsythus. 
Akan tetapi bau mulut bukanlah monopoli mulut. Kondisi segitiga telinga - hidung - tenggorokan dan kesehatan perut turut menyumbang. Memang, yang sering ditemukan bau mulut itu berasal dari kuman di gigi dan mulut. Makanya, kalau kita sudah melakukan bebersih di gigi dan mulut dengan melakukan sikat gigi dua kali sehari serta berkumur setelah makan, namun toh bau mulut masih juga muncul perlu diperhatikan faktor lainnya seperti ada infeksi, gigi berlubang, infeksi di bagian telinga, atau infeksi amandel. Juga infeksi di sinus alias rongga hidung. Bisa juga terjadi gangguan bau mulut akibat menderita gagal ginjal, diabetes melitus, termasuk menderita kelainan pada saluran pencernaan. "Sekali lagi keluhan bau mulut meskipun tampak sepele, tidak mudah mendiagnosisnya. Perlu pemeriksaan yang menyeluruh," ujarnya. Di lain pihak, bau mulut muncul akibat faktor luar seperti makanan. Jenis makanan tertentu bisa menjadi pencetus bau mulut; seperti kopi, alkohol, atau makanan beraroma keras seperti bawang putih dan bawang merah. Termasuk di sini kebiasaan merokok. Mulut kering karena kurang minum air dapat pula membuat mulut berbau. Buktinya, saat bangun tidur di pagi hari bau mulut kita terasa kurang sedap. Setelah sikat gigi dan minum air, barulah bau kruang sedap itu berangsur hilang. Kejadian serupa terjadi saat kita berpuasa. Menurut Andang W. Gunawan, konsultan kesehatan alami dan penulis buku soal kombinasi makanan, bau mulut saat berpuasa merupakan bagian dari proses pengeluaran racun dalam tubuh atau detoksifikasi. Sebab, dalam kondisi puasa, sistem pencernaan sedang beristirahat, dan memusatkan energinya pada pembersihan dan penyembuhan. Secara periodik, sistem getah bening mulai membuang mukus atau lendir melalui hidung dan tenggorokan. Kadang lendir ini pun berbau. Tetapi pada hari ke-16 berpuasa, bau napas mulai tidak berbau lagi dan segar. Karena tubuh sudah mulai beradaptasi dengan proses berpuasa. Dalam kondisi sehat, masih menurut Andang, bau mulut sebenarnya juga bukan penyakit. Itu merupakan bagian dari proses detoksifikasi. 

0 comments:

 
Toggle Footer